Dalam 25 Tahun, Air Bags Selamatkan Hampir 40 Ribu Nyawa

30/09/2017 | Mobilmo.com

Lahirnya fitur keselamatan air bags tak bisa dipisahkan dari kejadian yang dikisahkan di buku American Heritage of Invention & Technology Volume 11. Bermula dari kejadian tragis yang menimpa John W. Hetrick dan keluarga saat mengendarai mobil di jalan raya Newport, Oregon, Amerika Serikat. Saat sedang melaju bersama istri dan anak perempuannya yang berusia tujuh tahun, seekor rusa tiba-tiba menyeberang dihadapannya. John kaget bukan kepalang. Secara pontan John membanting stir mobilnya agar tidak menabrak rusa. Nahas, mobilnya justru menabrak pohon dan pagar yang berada di pinggir jalan. Keberuntungan masih berpihak pada John dan keluarga karena selamat. Anak perempuannya tidak sampai terbentur dashboard karena reflek tangan John dan istrinya yang menahan kepala anaknya dari benturan. "Sesampainya di rumah, saya ingat terus kejadian itu. Saya berpikir, kenapa belum ada alat yang muncul dan menahan kita, ketika benturan akan terjadi saat berada di dalam mobil," ujar John dalam kisahnya. Peristiwa yang terjadi di tahun 1952 atau lebih dari setengah abad itu lantas membawa namanya dalam catatan sejarah kelahiran air bags, yaitu kantong udara dalam mobil untuk menahan tubuh dari benturan.

John W. Hetrick bukan satu-satunya nama yang berperan mengispirasi lahirnya konsep air bags. Seperti di tulis dalam buku terbitan CRC Press Amerika, “Road and Off-Road Vehicle System Dynamics Handbook”, dua tahun sebelumnya ada nama Walter Linderer dari Jerman yang juga menciptakan konsep serupa. Tidak penting siapa yang lebih dulu, kedua orang tersebut telah memberikan gambaran betapa sangat pentingnya alat pelindung yang bisa menahan dari benturan saat terjadi kecelakaan kendaraan. Eksperimen pertama kali dilakukan oleh perusahaan mobil Ford Amerika tahun 1971 dan digunakan pada tahun 1973. Perusahaan lain lantas mengikuti apa yang dilakukan Ford dengan memasang fitur air bags. Tahun 1981, perusahaan mobil Mercedes-Benz memperkenalkan air bags pada mobil andalannya saat itu, S-Class W126. Tahun 1987, untuk pertama kalinya air bags dipasang sebagai fitur keselamatan standar pengemudi dan penumpang. Adalah perusahaan mobil Porsche Jerman yang memasangnya pada mobil barunya saat itu, Porsche 944 Turbo. Di tahun 1987 pula, mobil keluaran Jepang pertama kali terpasang air bags, yaitu Honda Legend.

Porsche 944 Turbo 1987

Pada generasi berikutnya sampai sekarang, perangkat keselamatan itu ditawarkan pada semua model mobil baru sebagai perangkat keselamatan saat terjadi kecelakaan. Toyota Indonesia misalnya, air bags dipasangkan pada semua model baru yang dibuat dari mulai mobil kelas premium hingga model low cost green car (LCGC) yang harganya terjangkau buat masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sistem kerja air bags

Sistem kerja air bags pada umumnya sama antara yang terpasang pada mobil kelas mewah maupun mobil harga terjangkau. Air bags terdiri dari tiga komponen utama yaitu kantong, peletup atau inflator dan sensor pembaca benturan. Saat terjadi mobil terjadi benturan, sensor akan memberi informasi electronic control unit atau ECU dalam mobil apakah kantong udara patut untuk bekerja atau tidak. Jika iya, maka kantong akan mengembang. Proses pengembangan kantong ini menjadi tugas dari inflator atau peletup. Di bagian ini ada zat sodium azide atau NaN3 dan potassium nitrate atau KNO3. Saat ECU menerima informasi bahwa air bags harus bekerja, inflator akan bereaksi mencampur kedua zat tersebut. Hasilnya akan tercipta ledakan nitrogen. Ledakan Nitrogen inilah yang mengembangkan kantong udara yang kemudian bisa menahan kepala penumpang dan pengemudi dari benturan. Setelah itu air bags langsung mengempis karena di bagian belakangnya berlubang. Semua sistem kerja di atas berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam hitungan milidetik saja. Akan tetapi, hasil kerjanya sangat luar biasa. Sudah ribuan nyawa terselamatkan berkat perangkat yang satu ini.

Lembaga keselamatan lalu lintas Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), menulis artikel tentang air air bags. "Selama 25 tahun, dari tahun 1987 hingga 2012, air bags bagian depan telah menyelamatkan 39.976 nyawa. Ibaratnya, jumlah itu setara orang-orang yang memenuhi satu stadion," Sudah pasti, NHTSA hanya menuliskan jumlah nyawa yang selamat di wilayah Amerika Serikat. Masih lebih banyak orang selamat yang tidak tertulis karena air bags sekarang digunakan di seluruh benua dan negara di dunia, termasuk Indonesia.