Ini Dia Fakta Ganti Oli Mobil Yang Perlu Diketahui

24/04/2018 | Mobilmo.com

Mengganti oli Mobil merupakan salah satu hal yang tidak bisa dianggap sepele. Dalam pergantiannya juga harus dilakukan secara berkala berdasarkan rekomendasi pihak pabrikan. Yang lebih mengkhawatirkan adalah beredarnya oli palsu yang meresahkan. Padahal jika salah dalam melakukannya atau tidak sesuai dengan yang direkomendasikan bisa menyebabkan kerusakan pada mesin Mobil. Untuk kali ini akan diberikan informasi mengenai fakta ganti oli Mobil yang perlu diketahui.

  1. Sering terjebak macet membuat lebih cepat mengganti oli

Performa oli yang menurun dapat mengganggu kinerja mesin Mobil. Tapi apakah jika sering terjebak macet harus sering pula dalam mengganti oli? Semuanya tergantung penilaian masing-masing. Hal tersebut dikarenakan mesin menyala walaupun odometer tidak bergerak seperti berjalan jauh dalam kondisi yang lancar. Salah satu alasannya adalah mesin yang tetap menyala menimbulkan panas berlebih, sehingga menjadikan umur oli lebih pendek akibat temperatur yang panas.

Mengganti oli harus dilakukan supaya kondisi mesin tetap terjaga

Seperti yang dikatakan oleh Agung Prabowo selaku Technical Specialist PT Pertamina Lubricant pada saat presentasi di acara Mitos & Fakta Seputar BBM & Pelumas di Bogor. "Menurut saya itu benar sekali. Karena mesin hidup terus tanpa ada odometer bergerak. Salah satunya, faktor panas lebih yang ditanggung mesin. Semakin panas temperatur, usia oli semakin pendek. Setiap kenaikan 10 derajat, oli semakin pendek usianya menjadi separuhnya," ungkapnya.

>>> Baca juga, Sulit Membedakan Oli Palsu dari Kemasannya

  1. Melakukan pergantian merek oli tidak menjadi masalah

Fakta ganti oli Mobil selanjutnya adalah sering mengganti merek oli Mobil tidak menimbulkan masalah. Jadi mengganti merek oli tidak akan bermasalah jika spesifikasi, SAE dan tipenya sama. "Kalau tipe olinya sama, juga spesifikasinya, tidak apa-apa. Selama basis olinya sama, meski beda merek, tak ada masalah," papar Agung.

Menurut Agung, yang perlu perhatian adalah jangan sampai oli mineral dan juga fully sintetis tercampur menjadi satu. Hal tersebut dikarenakan keduanya terdapat aditif yang tidak kompatibel. Jadi jika ingin melakukan pergantian dengan oli full sintetis sebaiknya dilakukan pengurasan sampai bersih sampai oli bekas tidak ada sisa dalam mesin Mobil. namun yang menjadi perhatian adalah, ketika memilih oli full sintetis sebaiknya memperhatikan kondisinya. Pilihlah yang paling baru, maksimal 3 sampai 6 bulan oli tersebut dipajang di toko. Jadi apabila melebihi rentang waktu tersebut jangan diterima.

Mengganti merek oli boleh saja asal memiliki spesifikasi dan SAE yang sama

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

  1. Perubahan Warna Bukan Indikator Mengganti Oli

Oli yang melakukan pekerjaannya dengan baik dapat membuatnya cepat rusak. Warna oli juga akan mengalami perubahan menjadi lebih pekat. Hal tersebut terbilang wajar, karena jika terjadi perubahan warna berarti menunjukkan bahwa oli melakukan tugasnya dengan baik. Oli dapat mengikat partikel kecil yang mengendap pada bagian komponen di dalam mesin. oleh sebab itu, perubahan warna tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengganti oli. "Oli yang bagus membawa kotoran lebih banyak, cukup lihat filternya saja. Tak perlu lama-lama, tiga hari (sejak mengganti) sudah cukup," ucap Agung.

Perubahan warna oli menandakan oli mesin bekerja dengan baik

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi harga Mobil terbaru

  1. Mengganti oli setiap 10.000 km tidak wajib

Fakta ganti oli Mobil yang terakhir adalah mengganti oli Mobil setiap 10.000 km tidak wajib dilakukan. Jadi anggapan mengenai pergantian oli dilakukan setelah mencapai jarak 10.000 km terbilang salah. Memang dari pihak manufaktur akan memberi acuan waktu dan jarak penggunaan dalam melakukan pergantian oli. Naun dengan jarak tersebut tidak harus melakukan pergantian. Jadi pergantian dapat dilakukan ketika kondisinya sudah tidak baik atau tidak bisa bekerja dengan maksimal. namun jika ingin mengacu pada jarak yang telah ditempuh, sebaiknya mengikuti berapa jarak yang telah disarankan oleh pihak manufaktur.