3 Indikasi Kuat Suzuki Stop Penjualan Swift Di Indonesia

19/12/2017 | Mobilmo.com

Ketatnya persaingan di segmen medium hatchback dalam negeri selama ini selalu didominasi oleh dua kompetitor yaitu Toyota Yaris dan Honda Jazz. Dari Suzuki sebenarnya juga punya model yang seimbang untuk bersaing di segmen ini, yaitu Suzuki Swift. Sayang, usai beralih ke genarasi ketiga, pihak Suzuki Indonesia belum memutuskan apakah akan menjual Swift generasi ketiga ini di Indonesia atau tidak. Kalau melihat indikasi yang ada, sepertinya penjualan Swift generasi ketiga tidak akan pernah ada di Indonesia.

Pertama; pengiriman mobil dari pabrik ke dealer atau wholesales generasi kedua Swift sudah tidak lagi dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Rekaman wholesales model impor dari Thailand ini terakhir berhenti di bulan Maret. Selama tiga bulan tersebut PT SIS terekam hanya mampu menjual Swift sebanyak 92 unit saja. Sedangkan untuk bulan berikutnya tidak ada lagi data penjualan Swift yang tercatat. Kedua; Suzuki Swift menghilang dari website resmi Suzuki Indonesia. Entah kapan mulainya, yang jelas tidak ada lagi model Suzuki Swift yang dipajang di situs resmi Suzuki Indonesia . Yang ada malah model baru Suzuki Jimny limited edition 88. Sebenarnya ini sangat ironi mengingat Jimny yang dijual hanya sebanyak 88 unit ini sudah tidak ada lagi unitnya alias sudah laku semua.

Ketiga; kehadiran model terbaru penerus sedan Baleno, yaitu Baleno hatchback. Model yang diperkenalkan dan diluncurkan secara resmi di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 Agustus lalu memiliki dimensi mirip dengan Suzuki Swift. Sedangkan dari sisi harga, Baleno hatchback adalah yang paling murah di banding dengan Toyota Yaris dan Honda Jazz sehingga sangat percaya diri untuk bersaing. GM Strategic Planning Department Suzuki Indomobil Motor, R Uchiki mengungkapkan mengapa Swift generasi ketiga tidak dipasarkan di Indonesia saat ini. Menurutnya, ada kendala mendasar, yaitu soal harga. Swift generasi ketiga bisa lebih mahal di Indonesia dan itu tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat yang sudah kadung beranggapan kalau mobil hatchback harus lebih murah dari model mobil MPV. “Kalau Suzuki membayar biaya distribusi dan bayar beberapa pajak, harganya akan tidak sesuai, takutnya,” tutur Uchiki.

Secara eksplisit Uchiki tidak memberikan informasi kalau Baleno hatchback benar menggantikan posisi Swift. Namun dia tak menyangkal kalau dengan Baleno hatchback Suzuki optimis dan percaya diri bakal bisa bersaing dengan para kompetitor sekelasnya.