Lebih Irit, Bahan Bakar Mobil Listrik Bisa Dibuat Dari Air Seni

05/08/2017 | Mobilmo.com

Para pakar terus mengembangkan teknologi sumber tenaga automotif. Diyakini beberapa tahun yang akan datang, mobil listrik bakal boming dan menjadi trend. Hal ini dikarenakan adanya informasi tentang banyaknya sumber penghasil listrik yang bisa digunakan untuk menggerakkan mobil. Sebagian ada yang murni hanya mengandalkan baterai charge, menggunakan gas hydrogen, dan masih beragam jenis lainya.

Sementara itu para peneliti dari inggris yang tergabung di Universitas West of England di Bristol, belum lama ini telah membuat heran banyak orang. Pasalnya, mereka tengah mengembangkan bahan air seni sebagai bahan dasar penghasil listrik. Dan tentunya nantinya bisa dijadikan bahan bakar mobil listrik . Dalam penegembanganya, tim menggunakan sistem microbial fuel cell yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam menciptakan energi. Microorganisme mengubah bahan organic berupa air seni menjadi energi listrik. "Mikroorganisme sangat efisien, bisa lebih dari 96 persen, mampu mengubah bahan organik menjadi energi. Namun saat ini performa terbaik dari MFC baru mencapai 60 persen. Masih ada ruang bagi kami untuk mengembangkannya," jelas Ioannis Ieropoulos, Direktur Bristol BioEnergy Centre yang juga memimpin penelitian ini, seperti dikutip dari BBC, Rabu (20/7/2016). Keberhasilan penelitian ini ditandai dalam uji cobanya yaitu dapat menghidupkan lampu LED diruangan kampus serta menghidupkan lampu disebuah lokasi festival musik Glastonbury dengan menggunakan alat hasil temuannya yang mereka hubungkan pada tangki tampungan yang telah diisi air seni. Untuk sementara ini alat tersebut memang masih menghasilkan energi yang hanya mampu menghidupkan lampu dan sebagai isi ulang baterai smartphone. Hasil energi listrik tersebut dapat disimpan pada baterai lithium-ion. Tak hanya untuk bahan bakar mobil listrik , penggunaan listrik air seni ini juga dapat digunakan dan cocok di pergunakan pada daerah yang masih minim sumber listrik. Disaat cahaya matahari serta tenaga angin sedang berkurang, air seni tetap ada selagi masih ada kehidupan manusia.