Melihat Peluang Besar Segmen Sedan Kolaborasi Toyota - Daihatsu

05/09/2017 | Mobilmo.com

Daihatsu memang tidak meluncurkan produk baru saat mengikuti pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10 hingga 20 Agustus 2017 lalu di BSD City, Tangerang. Daihatsu membawa merek-merek lama yang sudah beredar, tapi dalam versi Limited Edition, yaitu Xenia, Sigra, Terios, Sirion, dan Luxio. Meski tidak ada mode baru diluncurkan, namun boothnya tetap dikerubuti banyak pengunjung. Rupanya memang ada yang menarik perhatian di antara kelima model Limited Edition yang dibawanya, yaitu dua

Ada indikasi kuat dengan diperkenalkannya dua mobil konsep itu Daihatsu sudah memiliki rancangan line up model baru dan segmen yang akan dimasuki karena keduanya baru pertama kali diperkenalkan di dunia, yaitu di ajang GIIAS 2017. Beberapa kemungkinan bisa saja terjadi terhadap masa depan duo model ini. Pertama kedua model ini akan jadi jadi penerus duet Agya – Ayla yang telah lebih dulu mengaspal. Kedua, kedua model ini akan menyasar pasar baru negara-negara berkembang dalam wujud produk kolaborasi Toyota-Daihatsu Emerging Compact Car Company (ECCC). Dan yang ketiga bisa jadi kedua kemungkinan tersebut dijalankan semua secara bersamaan. Diproduksi untuk pasaran dalam negeri juga diekspor ke mancanegara. Sebagai leader market untuk pasar kendaraan dalam negeri, Toyota tentu tak akan berdiam diri dan terlena. Mau tidak mau harus tetap melakukan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru yang bisa merangsang konsumen untuk membeli dan memiliki. Dilihat dari spesifikasinya, DN F-Sedan cukup menarik untuk dibahas. Sedang konsep ini mengusung mesing berkapasitas 1.200cc dengan penggerak roda depan. Mesin yang sama digunakan pada duo duet Calya – Sigra dan Agya – Ayla. Tentu saja bukan hal yang susah bila mesin ini juga diterapkan pada DN F-Sedan bila sudah saatnya diproduksi.

Pengalaman yang sudah ada, produk kembar kolaborasi Toyota – Daihatsu selalu sukses di pasar lokal dalam negeri. Sudah ada tiga segmen yang diisi semuanya sukses. Duet Rush – Terios mewakili segmen SUV, Avanza – Xenia mewakili segmen MPV dan yang ketiga Agya – Ayla mewakili segmen hatchback LCGC. Tinggal segmen sedan yang belum dijamah oleh raksasa Toyota – Daihatsu. Apakah DN F-Sedan menjadi duet line up untuk menggenapi segmen mobil penumpang? Menarik untuk dinanti. Kemungkinannya sangat besar. Selain karena program Kendaraan Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2/LCGC) yang terus berlanjut, langkah pemerintah juga cukup mendukung. Seperti diketahui, pemerintah sedang merombak aturan mengenai pajak barang mewah atau Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PpnBM) termasuk sedan mini bermesin di bawah 1.500 cc). Kabar yang berkembang, dari besaran pajak produk baru yang sebelumnya 30 persen akan diturunkan menjadi 10 persen. Aturan ini nantinya akan menghilangkan diskriminasi terhadap pasar sedan dalam negeri. Peluang segmen sedan sangat terbuka lebar. Keinginan masyarakat khususnya pembeli pemula untuk memiliki sedan diyakini masih besar, hanya saja karena terkendala soal harga keinginan itu lantas ditangguhkan. Kesempatan bagi para produsen untuk menghadirkan sedan versi produksi massal yang berstatus irit bahan bakar, berpenampilan oke tapi memiliki harga yang sejajar dengan tipe tipe mobil murah atau LCGC.

Bila selama ini model MPV memang merajai segmen pasar Indonesia, bukan berarti segmen lain sangat terpinggirkan. Data wholesales tahun 2015 tercatat, mobil tipe LCGC yang ditempati Agya, Ayla, Karimun, Datsun dan Brio berhasil mencatatkan penjualan sekitar 16 persen dari seluruh pangsa pasar. Ini sudah cukup menjadi pertanda bahwa pasar mobil murah tidak pernah kehilangan tempat. Sangat layak dicoba untuk diterapkan pada LCGC sedan. Sinyal peluncuran dalam negeri terdeteksi makin kuat. Executive Officer Research & Development PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Pradipto Sugondo secara terang-terangan mengungkapkan untuk menangkap peluang besar segmen sedan ini. “Tujuannya kami ini (menghadikan konsep sedan), karena melihat peluang pasar di Indonesia. Pasalnya, sudah lama Daihatsu lama tidak masuk di segmen pasar ini,” kata Pradipto beberapa waktu lalu di ajang GIIAS 2017.