Menerobos Lampu Merah Lebih Rela Hilang Nyawa Daripada Hilang Waktu 1 Menit

19/02/2018 | Mobilmo.com

Kecelakaan masih saja kerap terjadi di jalanan Indonesia. Penyebabnya bermacam-macam, tapi yang paling banyak adalah karena faktor pelanggaran lalu lintas. Meski sosialisasi ketertiban berlalu lintas sering dilakukan oleh banyak pihak terutama kepolisian, pelanggaran terus saja terjadi bahkan untuk yang berisiko fatal seperti menerobos lampu merah. Risiko yang timbul dari menerobos lampu merah, selain tercatat sebagai pelanggaran juga bisa mencelakakan bahkan mengancam nyawa banyak orang. Karena tindakan ceroboh ini, nyawa bisa-bisa melayang.

Menerobos lampu merah

Pernyataan yang dilontarkan oleh Hendrik Ferrianto, Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM) ada benarnya. Para penerobos lampu merah baik itu pengemudi motor maupun mobil sepertinya lebih rela kehilangan nyawa daripada kehilangan satu menit demi menunggu lampu lampu merah berganti hijau. "Orang yang menerobos lampu merah itu lebih merelakan kehilangan nyawanya daripada kehilangan waktunya. Mereka lebih sayang waktunya terbuang untuk menunggu lampu merah. Mereka nggak sayang sama nyawanya," tutur Hendrik saat berbincang dengan awak media beberapa waktu lalu. Begitu pula saat pergantian lampu dari merah menjadi hijau. Umumnya sebelum menjadi merah bakal menyala dulu lampu warna kuning dalam waktu 2-3 detik. Tapi, begitu lampu menyala kuning banyak pengendara di barisan depan lampu merah langsung jalan bahkan melesat tancap gas.

Kecelakaan dua sepeda motor, diduga karena salah satunya menerobos lampu merah

Kebiasaan tersebut sebenarnya tidak tepat. Lampu kuning bukan berarti tanda kendaraan harus jalan, tapi untuk persiapan sambil menunggu kendaraan dari arah lain tidak ada yang melintas. "Lampu kuning itu sebenarnya belum saatnya jalan. Lampu kuning itu untuk siap-siap, bukannya langsung jalan. Fungsinya ada lampu kuning itu buat ngebersihin dulu nih kendaraan-kendaraan dari arah lainnya sehingga pas lampu hijau untuk arah kita, dari arah lainnya udah bersih, tidak ada lagi kendaraan yang melintas. Makanya sopir-sopir di Jepang itu ada benarnya. Mereka meskipun udah lampu hijau, tetap akan tengok kanan-kiri dulu, untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kendaraan dari arah lainnya," tutur Hendrik lagi. Oleh karena itu, tidak ada salahnya pengemudi untuk bersabar menunggu sampai lampu benar-benar menyala hijau. Toh hanya 2 sampai 3 detik tidak akan terlalu berpengaruh pada waktu perjalanan di jalan raya. Dan sekali lagi, jangan sekali-kali menerobos lampu merah sebab itu bukan cara yang baik untuk cepat sampai di tujuan. Potensi kerugiannya lebih besar dari pada keuntungannya. Coba simak salah satu video berikut :
Baca :