Soal Daya Beli Masyarakat Terhadap Kendaraan Listrik, 2 Hal Ini Jadi Hambatan

09/09/2019 | Fatchur Sag

Indonesia mulai masuk ke dalam era kendaraan listrik dan perkembangannya bakal dipercepat sesuai rencana besar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan segala kelebihan yang dimiliki diharapkan dalam beberapa tahun mendatang kendaraan listrik bisa menjadi pilihan masyarakat, bahkan menjadi favorit. Nah, untuk yang terakhir ini cukup rumit, memerlukan banyak tahapan dan waktu.

Foto salah satu Stasiun Penyedia Listrik Umum milik PLN

Ketersediaan infrastruktur penting bagi perkembangan kendaraan listrik

>>> Tesla Model 3, Mobil Listrik Terlaris di Amerika Resmi Dijual di Indonesia

Bagaimanapun juga ketertarikan masyarakat terhadap mobil listrik tidak hanya dipengaruhi berbagai pertunjukan teknologi atau tawaran hemat biaya BBM, karena memang tak ada BBM. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi ada dua hal yang jadi hambatan masyarakat untuk tertarik membeli dan memiliki kendaraan listrik. Yang pertama harga dan yang kedua infrastruktur (charger).

Seperti apapun menariknya desain dan canggihnya teknologi kendaraan listrik kalau harganya mahal, masyarakat tidak tertarik membeli. Begitupun kalau tak ada banyak charger, meski financial mumpuni mereka tidak tertarik untuk membeli.

"Kalau mobil itu, satu pasti harga. Kalau harga ini karena fiskal, baterai, jadi mesti didiskusikan. Kedua, kebiasaan masyarakat, masyarakat kan memang belum terbiasa menggunakan mobil listrik. Apalagi, chargernya masih terbatas," tutur Budi seperti dikutip dari Detik, (3/9/2019).

>>> Ingin membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini

Foto Tesla Model 3 resmi diluncurkan di Indonesia

Jika harga masih mahal, mobil listrik hanya bisa dinikmati orang berduit

Oleh karena itu pemerintah yang didukung swasta terus melakukan upaya agar dua hambatan di atas bisa ditangani. Mulai dari produksi yang wajib dilakukan di dalam negeri, penggunaan komponen lokal diperbanyak, hingga berbagai insentif seperti pajak 0 persen dan yang lain agar harga jual kendaraan bisa ditekan serendah mungkin. Sementara untuk charger juga tengah disiapkan banyak titik pengisian daya atau charging station, baik oleh BUMN seperti PLN, Pertamina, BPPT dan yang lain, maupun oleh swasta seperti APM dan pelaku usaha.

>>> Beragam berita informatif dunia otomotif hanya di Mobilmo