Waspada, Buntuti Truk di Tanjakan Bisa Bikin Anda Celaka

09/07/2019 | Fatchur Sag

Kecelakaan karena rem blong termasuk peristiwa yang sering terjadi di jalanan Indonesia dan umumnya didominasi kendaraan berat baik bus maupun truk. Termasuk juga kecelakaan-kecelakaan truk karena tidak kuat melintas di tanjakan. Korbannya bukan hanya kendaraan yang bersangkutan tapi juga menyasar siapa saja yang berada di belakang.

Sebuah truk trailer bermuatan paku bumi seberat 50 ton, melintang di jalur Denpasar-Gilimanuk, karena tak kuat menanjak.

Meski bertenaga besar, truk acap kali gagal di tanjakan karena beban terlalu berat atau tanjakan terlalu ekstrim

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kebanyakan pengendara kurang memperhatikan faktor keselamatan saat berada di belakang truk. Terbukti meski melintas di jalan tanjakan banyak yang tidak memperhatikan jarak aman berkendara dan berjalan mepet. Tindakan tersebut bukan keputusan yang bijak, justru menghadapkan diri pada risiko yang sangat buruk.

"Sulit rasanya untuk mengetahui bahwa kondisi kendaraan berat tersebut baik-baik saja atau tidak, sehingga penting untuk menjaga jarak kendaraan baik saat turunan, tanjakan, maupun jalanan datar. Karena saat kendaraan berat itu gagal rem, maka sembilan puluh persen akan mengalami kecelakaan fatal," tutur Sony seperti dikutip dari Kompas, (8/7/2019).

>>> Ada banyak pilihan mobil bekas impian Anda disini, ayo klik sekarang sebelum dibeli orang

Tindakan ironi juga acap kali terjadi menghadapi truk di tanjakan. Misal saat Anda memilih menjaga jarak aman dengan berhenti menunggu truk berhasil melintas dan situasi benar-benar aman, pengendara lain justru menyerobot dan menyelinap di depan Anda. Ini juga menyulitkan Anda dan pengendara lain tadi melakukan manuver menghindar jika tiba-tiba truk tidak kuat dan ngeloyor ke belakang.

Sony menambahkan, ada satu hal yang wajib diketahui dan dipahami oleh semua pengendara. Saat pengemudi kendaraan berat merasakan gejala kendaraannya tidak kuat menanjak dan diyakini bakal melorot, yang dipikirkan pertama kali oleh si pengemudi adalah mencari objek sebagai target fixation atau pengganjal agar truk tidak makin meluncur. Apapun yang berada di belakang bisa menjadi sasaran baik itu pohon, tebing, tugu, bangunan hingga kendaraan lain dan opsi utama tertuju pada apa yang paling dekat dan mudah. Jadi kalau Anda kendaraan lain di belakang truk menjadi korban truk ngeloyor bisa jadi itu disengaja demi menghindarkan dampak yang lebih besar.

>>> Tips Memperlambat laju Mobil dan Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan

Satu unit mobil minibus tertabrak truk yang ngeloyor karena tidak kuat menanjak

Siapapun yang dibelakang truk bisa jadi korban saat truk gagal melintas di tanjakan dan ngeloyor mundur

"Harap diingat bahwa ketika rem kendaraan berat bermasalah maka hal yang mereka lakukan adalah mencari kendaraan kecil sebagai ganjalan agar berhenti meluncur atau ngerem (target fixation). Jadi agar bisa menghindari kecelakaan yang masih sering terjadi tersebut, jangan egois saat berkendara," jelas Sony.

Lantas apa yang mesti dilakukan saat menghadapi truk di tanjakan?

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Yang pertama tentu perkirakan seberapa berat beban yang dibawa truk tersebut. Ini bisa dilihat dari lajunya yang nampak 'berat' di jalan rata dan terlihat agak ngos-ngosan di tanjakan pendek landai. Jika memungkinkan untuk menyalip segera salip sebelum terjebak tanjakan tajam. Lain halnya jika membuntuti truk kosongan, meski tetap berhati-hati Anda tidak perlu cemas saat di tanjakan. Kecil kemungkinan truk bakal tidak kuat dikarenakan tenaganya yang jauh lebih besar dibanding mobil penumpang.

Yang kedua pastikan Anda menjaga jarak aman. Ini adalah strategi paling aman yang bisa dilakukan. Bahkan bila harus berhenti karena meyakini truk tidak kuat menanjak, maka berhentilah. Jangan ikut-ikutan mendekat meski ada kendaraan lain yang memilih menyerobot dan mepet di belakang truk. "Ketika posisinya adalah mobil diapit oleh kendaraan berat, ada baiknya menepi dahulu dan membiarkan truk atau bus itu lewat. Biar saja kita berada di belakang mereka dan menjaga jarak. Tapi bila saat tanjakan, ada baiknya berada di depan kendaraan berat," ucap Sony.

>>>  Bertemu Mobil Besar Di Jalan Raya, Segera Salip Dan Menjauh

Foto menunjukkan beberapa kendaraan membuntuti truk muatan berat menunggu kesempatan mendahului

Jangan terlalu mepet untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

Yang ketiga waspadai aroma terbakar yang tercium dari kendaraan lain. Ada indikasi aroma tersebut muncul dari rem kendaraan berat yang bermasalah saat di tanjakan. "Gagal rem itu disebabkan karena brake drum atau tromol panas (over heating) sehingga daya cengkram kampas rem menurun. Saat hal tersebut terjadi akan ada bau yang keluar dari sisi roda. Pengemudi kendaraan patut merasakan hal itu guna mengantisipasinya," tutur Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Lesani Adnan, di kesempatan yang berbeda.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik

  • 10/01/2022 | Abdul

    Ingin Menyalip Kendaraan, Perhatikan Etika Dan Aturannya

    Di jalanan saling menyalip menjadi salah satu hal yang lumrah, apalagi saat seseorang terburu-buru maka akan melaju lebih cepat agar sampai tujuan. Namun menyalip kendaraan juga ada aturan dan etikanya jadi tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa menimbulkan bahaya.

  • 13/09/2021 | Abdul

    Mengetahui Jarak Antar Rest Area Jalan Tol Sebagai Tambahan Informasi

    Pembangunan rest area di jalan tol terdapat aturannya. Jadi dalam pemilihan lokasi untuk pembangunan tidak sembarangan. Jarak antar rest area jalan tol diatur dalam PUPR Nomor 10 Tahun 2008. Dengan mengetahui jaraknya maka saat perjalanan dengan mobil bisa memperhitungkan akan istirahat di rest area yang pas.

  • 03/05/2021 | Fatchur Sag

    Pantas Dilarang, Ini Risiko Besar Putar Balik di Jalan Tol

    Ada aturan yang harus dipahami dan dipatuhi pengendara, bahwa putar balik di jalan tol sangat dilarang mempertimbangkan risiko buruk yang mengancam di depan.