Penurunan Pajak Mobil Mewah Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor Sedan

04/09/2017 | Mobilmo.com

Ada garapan besar pemerintah terkait dengan industri otomotif nasional. Salah satunya yaitu mematangkan aturan penurunan pajak barang mewah atau Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PpnBM) yang di dalamnya ada nama sedan. Hal ini dilakukan pemerintah agar industri sedan bisa berkembang di Indonesia serta bisa berkompetisi di pasar global dikarenakan pasar dunia lebih menggemari mobil-mobil jenis sedan.

Direncanakan beban pajak barang mewah yang awalnya sebesar 30 persen akan dipangkas lebih rendah jadi 10 persen untuk tipe mesin 1.500cc ke bawah. Beragam tanggapan positif atas rencana pemerintah ini muncul. Salah satunya dari Toyota, satu-satunya produsen dalam negeri yang masih memproduksi sedan dan mengekspor ke mancanegara. Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahyono mengapresiasi hal ini karena secara tidak langsung akan meningkatkan pertumbuhan kegiatan industri otomotif dalam negeri. "Toyota Indonesia itu sangat mendukung kegiatan yang menciptakan pasar, karena dengan begitu secara economic skill akan creating industry. Kalau market-nya besar, maka industrinya akan datang ke sini (Indonesia). Kita senang sekali tapi wajib diikuti dengan kegiatan industri, supaya Indonesia itu ikut berpartisipasi di market," kata Warih kepada media beberapa hari lalu. Mau tidak mau, jika Indonesia ingin ikut persaingan otomotif pasar dunia, Indonesia harus ekspor sedan karena saat ini segmen sedan adalah paling maju di dunia. Terlebih Indonesia punya pangsa pasar yang cukup besar. Beberapa dekade terakhir, market Indonesia memang lesu untuk pasar sedan. Masyarakat lebih memilih kendaraan tipe keluarga atau MPV yang bisa menampung banyak penumpang, namun memiliki harga terjangkau dibanding dengan sedan. Meski tidak 100 persen, faktor pajak dianggap salah satu faktor kelesuan pasar termasuk ekspor sedan. Sedan masuk dalam kategori barang mewah sehingga harus menanggun beban pajak lebih tinggi dari kelas di bawahnya. Masyarakat tentu berpikir dua kali untuk memilikinya, terlebih penggunaannya yang tidak multi fungsi. Penumpang hanya muat 5 orang plus driver ditambah bagasi yang secukupnya, mengapa harus membayar mahal sedangkan dengan harga terjangkau saja bisa lebih dari itu. Soal kemewahan, bukan lagi bahasan utama. Masyarakat tidak lagi memandang sedang sebagai kendaraan istimewa.

Mitsubishi Xpander, MPV baru yang sedang digandrungi

Apakah pasar sedan di tanah air bisa bangkit lagi menyalip segmen MPV atau minimal sejajar. Hal itu tidak bisa dipastikan. Market yang akan menjawab manakala regulasi pemerintah tentang penurunan beban pajak barang mewah benar benar sudah ditetapkan. "Ini salah satu kegiatan, nanti akan diuji kenyataannya oleh konsumen. Balik lagi, pasar yang akan menentukan," sambung Warih.

Bagaimana untuk peluang pasar ekspor sedan

Pemerintah memang memiliki harapan besar, dengan diturunkannya beban pajak barang mewah, pasaran sedan tidak hanya akan meningkat di tingkat lokal, tapi juga ke ekspor. Akan tetapi menurut Toyota, untuk menjelajah pasar dunia banyak hal yang mesti dilewati. Tidak hanya banderol harga yang rendah, banyak faktor lain yang juga menjadi pekerjaan rumah untuk dicari pemecahannya. Salah satunya adalah adanya perjanjian ekonomi antar negara. Indonesia tidak bisa secara ujug-ujug menjual produk ke satu negara, sementara negara tersebut sudah memiliki perjanjian dagang khusus atau umum dengan negara lain. Hal itu dianggap melanggar kaidah kerjasama. Misal, Thailand sudah memiliki kerjasama dengan Selandia Baru dan Australia, sedangkan Indonesia belum. Belum lagi negara lain yang juga memiliki perjanjian dengan negara lain.

Toyota Vios jadi andalan ekspor Toyota

Bob Azam selaku Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan faktor yang juga harus dipertimbangkan adalah kebijakan aturan arah ekspor, dan kedalaman industri. Semakin besar jaringan distribusi dan pasokan, semakin kuat menghadapi persaingan. “Semakin dalam, rantai pasokannya kuat, maka daya saingnya kuat, ekspornya kuat. Jadi itu saling berkait. Enggak sifatnya otomatis, tapi terus terang, sepanjang kebijakan pemerintah itu bersifat menyehatkan atau membesarkan pasar itu baik untuk kami,” kata Bob beberapa waktu lalu di arena GIIAS 2017, BSD City, Tangerang, Jumat (19/8/2017) Kita juga berharap, rencana kebijakan pemerintah untuk menurunkan pajak barang mewah benar-benar terealisasi sehingga bisa meningkatkan penjualan sedan di dalam negeri dan juga ekspor sedan ke mancanegara.