Jangan Sembarangan, Ini Tips Menderek Mobil Yang Aman

15/11/2019 | Abdul

Dalam menderek mobil tidak boleh sembarangan, tujuannya adalah agar tetap aman dan terhindar dari kerusakan lain yang lebih besar. Memang tidak dipungkiri bahwa kerusakan pada mobil tidak tahu terjadi pada siapa dan dimana saja. Sehingga para pemilik mobil perlu melakukan pengecekan berkala pada mobil yang dimiliki.

Gambar ini menunjukkan mobil Honda Jazz sedang ingn diderek

Jangan asal derek bisa buat mobil tambah rusak jika salah

>>> Baca Juga, Wow! Menyalakan Mobil Mogok Dengan Cara Praktis

Saat menggunakan jasa derek lebih baik mengetahui tata caranya agar saat proses penderekan, mobil tetap aman. Karena saat terjadi kesalahan dalam proses menderek kendaraan, akibatnya dapat menambah kerusakan yang lebih besar sehingga biaya perbaikan juga lebih mahal.

Jadi yang perlu diperhatikan adalah perlakuan saat melakukan penderekan. Untuk mengetahuinya dilihat dari jenis penggerak yang terdapat pada kendaraan. Untuk mobil dengan sistem penggerak roda depan maka berbeda perlakuannya dengan mobil yang menggunakan sistem penggerak roda belakang, AWD dan juga 4WD.

"Karena roda terhubung dengan sistem penggerak mobil yang harus diperhatikan agar jangan sampai menimbulkan kerusakan baru saat di derek," ujar Yusuf, mekanik Astrido Toyota Pondok Gede, Bekasi.

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Gambar ini menunjukkan seseorang sedang memasang derek pada mobil bagian depan

Saat derek mobil perlu mengetahui sistem penggeraknya

>>> Baca Juga, Mobil Kena Derek, Begini Caranya Agar Tak Memberatkan

Umumnya untuk sistem penggerak pada mobil terdapat 4 jenis meliputi sistem penggerak roda depan (FWD), roda belakang (RWD), 4 roda (4WD) dan semua roda (AWD). Pada mobil dengan sistem penggerak roda depan, maka ketika menderek mobil  yang diangkat adalah bagian depan. Sedangkan untuk sistem penggerak roda belakang maka yang diangkat dan diderek adalah bagian belakang.

"Misalnya Toyota Avanza, karena dia berpenggerak roda belakang, maka harus diderek dari belakang." ujar tambah penggemar game online ini.

Jika melihat hal tersebut, lantas bagaimana jika mobil menggunakan sistem penggerak AWD atau 4WD?

Pada umumnya untuk mobil 4WD seperti misalnya Jip, Crossover ataupun SUV perlu dilihat dulu untuk penggerak utamanya. Jadi apakah AWD dengan penggerak belakang atau depan. Sementara untuk mobil 4WD perlu memastikan posisi dari transfer care yang menjadi penghubung antara roda belakang dan depan dalam posisi netral ketika dilakukan penderekan.

tujuan melakukan beberapa hal di atas pada saat menderek mobil adalah sebagai langkah pencegahan supaya drive shaft atau gardan berputar. Selain itu agar tidak berpotensi mengalami kerusakan yang lebih parah.

"Untuk mobil dengan penggerak AWD, sebaiknya tidak diderek tapi digendong menggunakan truk towing," tambahnya.

Perlakuan tersebut dikarenakan untuk kendaraan dengan sistem penggerak AWD mempunyai 4 roda yang berputar bersama dan saling terhubung. Jadi ketika dilakukan penderekan dengan menggunakan 2 roda saja maka memungkinkan roda lain juga akan berputar. Resikonya adalah dapat merusak sistem penggeraknya seperti transmisi dan juga gardan.

>>> Temukan mobil bekas idaman dengan harga bersaing di sini

Gambar ini menunjukkan mobil warna merah sedang dinaikkan pada mobil towing

Untuk sistem penggerak roda 4WD lebih aman pakai towing

Tidak hanya itu saja, bahkan kecepatan dalam menderek mobil juga bisa berpengaruh terhadap kondisi kendaraan seperti komponen mobil yang rusak.

"Karena ketika diangkat mobil miring dengan sudut yang cukup tinggi, sehingga apabila diderek pada kecepatan tinggi dan terkena jalan yang tidak rata dapat mengakibatkan kerusakan komponen. Sebaiknya tidak lebih dari 30 sampai 40 km per jam," tutupnya.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Berita sama topik