Produksi Lokal Belum Menguntungkan, Ignis Tetap Impor

27/01/2018 | Mobilmo.com

Dianggap belum menguntungkan jika dibuat lokal, Ignis masih bakal didatangkan dari luar

Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Suzuki Ignis saat pertama kali produk ini diperkenalkan di pasar Indonesia cukup mengejutkan. Bukti nyata terlihat saat Ignis ikut ditampilkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017. Pengunjung yang hadir tak henti-hentinya mengagumi. Mereka sangat mendominasi di booth Suzuki karena ingin melihat Ignis dari dekat, bahkan hingga ke area test drive.

Suzuki Ignis di pameran otomotif IIMS 2017

Di luar pameran, pembicaraan mengenai Ignis terus berlanjut dan berkembang. Tidak hanya jumlah penjualan yang meningkat cepat, tapi juga muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai kapan Ignis bakal diproduksi dalam negeri, tidak lagi impor utuh dari India. Dari tahun 2017 lalu, Suzuki selalu bilang sedang tahap studi bila ditanya mengenai hal ini. Baca : Meski Penjualan Ignis Melesat Suzuki Enggan Merakit Dalam Negeri Awal tahun 2018, rasa penasaran publik mengenai Ignis apakah bakal dirakit di Indonesia tak juga surut. Pertanyaan muncul lagi saat Suzuki sedang bahagia meluncurkan varian baru, Ignis Sport Edition, Jum'at (26/1/2018). Berbeda dengan jawaban-jawaban yang pernah diutarakan sebelumnya, yaitu sedang tahap studi. Kali ini pihak Suzuki sedikit memberikan penjelasan kepada media tentang alasan Suzuki masih enggan memproduksi Ignis meski penjualan city car tersebut terbilang luar biasa.

Suzuki Ignis Sport Edition saat diluncurkan 26 Januari 2018

Sales Director 4W PT SIS, Makmur menjelaskan kalau perolehan penjualan tahun 2017 belum bisa dijadikan patokan untuk siap merakit Ignis dalam negeri. “Jualan 14.000 unit dalam delapan itu belum cukup, Break Even Point (BEP) atau titik balik modal-nya juga belum ketemu. Masih lebih murah CBU, jadi kalau produksi lokal nanti kasihan konsumennya,” tutur Makmur, Jumat (26/1/2018). Sayang, Makmur tidak memberikan kepastian berapa angka penjualan yang dikatakan cukup atau menguntungkan untuk bisa memulai perakitan secara lokal. Dia hanya menegaskan masih harus ada perhitungan yang matang, mendalam dan panjang. Dan untuk sekarang, CBU tetap jadi pilihan meski diakui kalau CBU juga memiliki kekurangan. Pabrik Suzuki lokal jadi sedikit nganggur dan kurang berkontribusi pada lapangan kerja. “Maka dari itu, kami kejar dahulu supaya ketemu nih BEP-nya, kalau sudah ketemu pasti kami akan melakukan perakitan lokal (CKD),” ujar Makmur.

Pabrik mobil suzuki di Cikarang Bekasi Jawa Barat

Baca :